Ya Allah.. tetapkan hati-hati kami teguh di jalan yang benar.. jalan yang Engkau redhai.. Tabahkanlah hati-hati ini tatkala diuji dengan mehnah tanpa hati.. Agar hati-hati ini tidak tersingkir dalam penapisan yang dilaksanakan.. kan tiba di pengakhiran yang menjadi impian hati.. bertemuMu bersama di taman syurga Firdausi

Wednesday 11 February 2009

purification of the hearts..

Allah s.w.t knows whats in each man's heart..
when the heart is sound, the whole body will be sound..

sufianah at-thauri once said to a group of muslims..
If u supplicate to Allah, He will answer you..

and the group of muslims replied..
"we call upon Allah, yet our supplication was not answered"

sufianah replied:

You know Allah, yet you disobey Him
You recite the Quran, yet you do not act according to it
You know shaitan, yet you had agreement with it
You proclaim your love to rasulullah s.a.w., yet you abondon his sunnah
You proclaim your love to Jannah, yet you do not act to get for it
You proclaim your fear of Hell-fire, yet you do not avoid sin
You said, indeed death is near, yet you do not prepare for it
You point out the false of others, yet you do not look at your own fault
You eat and use what Allah bestowed upon you, yet you do not thank Him for it
You buried the dead, yet you do not take heeds nor lesson from it.


How do we expect our supplication will be answered if we are among those pointed above?

As His jundullah, we should always reflect back each of our action.
We might say, we do as-salah hajat for the ease of da'wah.. but how can we expect Him to ease it for us, if we do not purify our hearts..?

If wudhuk purify our outer parts of the body, what can we do to purify the souls.. ?

As purification is indeed important.
As cleanliness is half of eeman..
and purification is the cleanliness on the inside..

for us together find the true way to purify the hearts..
_______________________________________

can give suggestions if any of you know how or want to give idea.

Tuesday 10 February 2009

to share a bit..

bismillahi rahmanirahim..

Dengan nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang

Syukur alhamdulillah, dengan limpah rahmat dan kasihNya,
kita hidup dalam yang masih lagi sejahtera..

Mengapa ana berkata demikian?

Pada hari ini, selepas berkenalan sebentar dengan seorang makcik, biarpun dia bukan dalam tarbiyyah, namun perkongsian yang diceritakannya banyak memberi input dan insight pada hati ini.. dan di sini ana ingin berkonsgi sebahagian darinya..

Jikalau kita melihat berita dalam web atau akhbar (oz atau msia), pasti ramai yang tau bahawa summer di oz sekarang ni mencatat rekod yang tinggi.

Banyak kawasan-kawasan terbakar, especially di kawasan suburb.

Dan di sini kita bersyukur kerana kejadian seperti ini tidak kita alami secara directly.

Akan tetapi, jika kita ambil skop ini dengan lebih mendalam, sepatutnya, selain dari rasa bersyukur Allah selamatkan kita dari bencana sebegitu rupa, sepatutnya timbul dalam diri,
jikalau kita tidak mampu untuk bersabar dengan bencana yang melanda, bagaimana agaknya rakyat palestine, atau lebih dekat lagi, rakyat di Gaza menghadapi cabaran dan dugaan yang lebih besar.

Dengan kebakaran yang melanda, mangsa yang terlibat most probably akan kehilangan harta benda. Dan ada kalanya ahli keluarga.

Akan tetapi, kalau dibandingkan dengan rakyat palestine, rakyat gaza, mereka bukan sahaja kehilangan harta, akan tetapi segala-galanya. Kerana yakin mereka pada Allah pada janji syurga itu, mereka tabah dan sabar menghadapinya. Tiada rintihan, rungutan didengari. Sebaliknya, semangat laungan untuk terus berjuang menegakkan kebenaran al-haq di bumi Allah ini.

Ingatlah pada kalam Allah yang di mana Allah menjelaskan bahawa limpahan harta dan anak-anak yang dikurniakanNya itu hanyalah ujian buat kita. Adakah kita akan meruntun hiba tatkala hilang kekayaan dunia?
Kekayaan dunia ini hanyalah fana. Kekayaan akhirat itulah yang sebenar-benarnya.

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar (64:15)

Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (64:11)

Satu refleksi buat diri..
sejauh mana diri ini bersabar bila hilang sesuatu..
contoh, handphone ker, keter ker..
kerana kalau ini pun kita tidak mampu untuk bersabar, bagaimana untuk kita hadapi cabaran yang lebih mencabar lagi?

Kerana jalan ini jalan mawar.. tampak indah, namun ianya penuh duri di sepanjangnya..
andai diri leka, akan mudah digoyah oleh luka yang dicalar duri itu..
andai tabah, calar-calar yang menghiasi perjalanan hidup ini, menjadikan diri lebih kebal pada tonakan yang lebih besar dan berbisa..

allahuálam bitthawab..
semoga kita tetap thabat sehingga ke akhirnya..
-ameen-

Friday 6 February 2009

a fading shadow..

in Thy name, the Most Merciful, Ever Merciful..

alhamdulillah, All Praise for The Al Muhaymin (the Guardian), Al-Mutakkabir (the Greatest)..

its has been 2 months since the school semester ends..

and most have been back in the beloved home country, and some are already back in the place where we fly high, for the dreams are top beneath the deep blue sky..

but yesterday, from a meaningful get-together, i found 1 thing that i'll like to share with my beloved sisters..

let us reflect our holidays.. what have we done for every minutes of each day..

if we're among those whose each steps an action are for the sake of da'wah, alhamdulillah..
but still, did we really managed our priority on every action that we take..

Hasan al-Basri had once said that for each door of busying aspects of life being opened, then it'll has actually opened 10 more doors that will fill his time..

To think about it, it sort of true.

We might say, we do not waste time doing unlawful things against islam. Yes, we do not, inshaAllah, for an ukht yesterday said that our enemies till the end of time, shaitan, will no longer influence us to do 'haraam' things. Instead, it'll somehow invite us to do things which are actually essential in our life (harus) excessively, but its not under the category of 'waajib'.

Simple example is eating. It is a essential for each living soul on earth to eat and drink. Yet, it is not a must to eat excessively.

To take it into a bigger aspect, our daily life as daie. We might have said that all my actions are for the sake of ínviting people to Him. But let us look, can it someway or another, our actions can actually be simplified even further? Thus not taking most of our time.
For we still have our heart and soul to be look after.
If we often neglect its wellbeing, then it'll be hard to recover it back when it gets too sick.

Its actually a reflection for me here, but since knowledge shouldn't be kept closed and hidden..
so its here for sharing with others..

*************
Yahya ibn Mu'ádh:
"i do not order you to abondon this life, but to abondon sin. Disinteres in this life is a cirtue, but abandoning sin is a religious obligation. Surely you are more in need of establishing the obligationsm than collecting virtues and minor good deeds"

************

p/s: sorry if its not understandable what being written here.. i can write it back in malay form if needed.
Sabda Rasulullah s.a.w.:
Iman mempunyai 60 lebih cabang. Malu adalah salah satu cabang iman. (Riwayat al-Bukhari).

Whats ur Mood Today?

Whats ur Mood Today?
Ingatlah Allah, hati kan tenang

Visitors